Header Ads

ads header

Breaking News

KB 3.2 PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

 PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Pembangunan ekonom
Pembanguan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara
Menurut Michael Todaro dalam Suryana (2010), pembangunan diartikan sebagai proses dimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang terbiasa, dan lembaga nasional termasuk pula percepatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan kemiskinan absolut. Menurut Sadono Sukirno (2011), pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
2. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial, dan teknik.

3. Indikator Pembangunan Ekonomi
Indikator telah terjadinya pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:
• Terjadinya peningkatan pendapatan nasional
• Terjadinya Peningkatan Produk Nasional (PNB)
• Terbukanya kesempatan kerja
• Perekonomian stabil
• Surplus neraca pembayaran luar negeri
• Distribusi pendapatan merata

4. Tahapan Pembangunan Ekonomi

Secara umum, negara melalui tiga tahapan pembangunan ekonomi sebagai berikut:

1. Tahap Pertanian (Agraris). Pada tahap ini sebagian besar penduduk bekerja dalam bidang pertanian.

2. Tahap Manufaktur (Industri). Pada tahap ini sebagian besar penduduk bekerja di bidang industri.

3. Tahap Ketiga (Bidang Jasa). Pada tahap ini terjadi perpindahan tenaga kerja ke sektor jasa.

5. Masalah Pembangunan Ekonomi

Berikut ini adalah penjabaran dari beberapa masalah pembangunan ekonomi:

a. Kemiskinan

Herlan Firmansyah (2016) menyatakan bahwa kemiskinan seringkali menjadi masalah yang tidak pernah terselesaikan dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi negara berkembang. Hal tersebut diakibatkan adanya siklus yang terjadi secara berulang dan sulit terselesaikan, yang sering diistilahkan dengan lingkaran kemiskinan yang merupakan serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa, sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi.

b.  Pengangguran

Menurut Edy Hermansyah, masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan, khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia.

Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapan potensial (pendapatan yang seharusnya).

Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat berkurang. sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi juga akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian, tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.

PendapatanIlustrasi Pencari Kerja. Dampak dari Covid-19, jumlah pengangguran pada 2020 diprediksi meningkat hingga 4,22 juta orang. (F Dalil Harahap/Batam Pos)

c. Ketimpangan dalam distribusi

Leni Permana (2009) menyatakan bahwa masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbukan ekonomi yang terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan

Ketimpangan dapat disebabkan oleh ketidaksetaraan Sumber Daya Alam (SDA), keahlian, bakat, dan kapital (sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengn tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar, pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebasar-besarnya), serta strategi pembangunan yang tidak tepat yang berorientasi pada pertumbuhan.

d. Tingginya angka pertumbuhan penduduk

Tingginya angka pertumbuhan penduduk disebabkan karena tingginya angka kelahiran di suatu negara, tingginya angka kelahiran disebabkan karena pada saat ini banyaknya atau maraknya pernikahan dini yang mengakibatkan kehamilan dini pula. Banyak pula orang-orang yang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, dan ada pula yang beranggapan bahwa penerus dalam sebuah keluarga adalah anak laki-laki, sehingga apabila dalam pernikahannya belum memiliki anak laki-laki maka mereka akan berusaha sampai mendapatkan anak laki-laki.

Latihan LKPD 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini  dengan benar

1.Jelaskan pngertian pembangunan ekonomi?

2.Sebutkan ciri-ciri perencanaan pembangunan ekonomi?

3.Sebutkan indikator-indikator keberhasilan pembangunan ekonomi?

4. Jelaskan masalah   pembangunan ekonomi menurut para ahli ?

5. Sebutkan tahapan-tahapan pembangunan ekonomi?


Tidak ada komentar