Header Ads

ads header

Breaking News

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) | Ekonomi XI Semester 2

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)


“Harta rampasan fai’ yang diberikan Allah kepada Rasulnya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang yang dalam perjalanan agar harta itu jangan beredar di orang-orang kaya saja” QS. Hasyir:7

A.      Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi APBN melalui bahan ajar maupun video, maka peserta didik diharapkan mampu:

1.    Menjelaskan pengertian APBN

2.    Menjelaskan fungsi dan tujuan APBN

3.    Menjelaskan sumber-sumber penerimaan negara

4.    Menjelaskan jenis-jenis belanja negara

5.  Menjelaskan mekanisme penyusunan APBN

6.  Menjelaskan pengaruh APBN terhadap perekonomian

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan rencana keuangan tahunan Pemerintah Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari – 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang. Dijabarkan dalam Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang dimaksud dengan APBN adalah:

·     Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR (Pasal 1, Ayat 7).

·     Terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan (Pasal 11, Ayat 2).

·     Meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember (Pasal 4).

·     Ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang (Pasal 11 Ayat 1).

·     Mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi (Pasal 3, Ayat 4).

FUNGSI APBN

Anggaran memiliki fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan dan pengeluaran adalah hak bahwa tugas negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Pendapatan Surplus dapat digunakan untuk membiayai belanja publik tahun fiskal berikutnya. Berikut diantaranya Fungsi APBN yaitu:

1. Fungsi Pengawasan

Anggaran negara harus menjadi pedoman dalam menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.

Berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

Dengan demikian akan mudah bagi orang untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.

2. Fungsi Alokasi

Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.

3. Fungsi Distribusi

Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

4. Fungsi Stabilisasi

Memiliki makna anggaran pemerintah menjadi alat kontrasepsi memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

5. Fungsi Otorisasi

Menyiratkan bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja untuk tahun ini, dengan demikian, pengeluaran atau pendapatan bertanggung jawab kepada rakyat.Perencanaan fungsi, menyiratkan bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan untuk tahun ini.

Ketika pengeluaran pra-direncanakan, maka negara dapat membuat rencana untuk mendukung belanja ini. Sebagai contoh, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar berjalan lancar.

 

6. Fungsi Perencanaan

Anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk mendukung pembelanjaan tersebut. menyiratkan bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan untuk tahun ini.

Ketika belanja pra-direncanakan, maka negara dapat membuat rencana untuk mendukung pengeluaran.

Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan untuk membangun proyek pembangunan jalan senilai sekian miliar. Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek berjalan lancar.

TUJUAN APBN

Tujuan APBN adalah untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara. Hal ini penting agar dapat terealisasikannya peningkatan produksi, kesempatan kerja, serta pertumbuhan ekonomi, hingga akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sedangkan tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman pendapatan dan pembelanjaan negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.

SUMBER-SUMBER PENERIMAAN/PENDAPATAN NEGARA

a.    Penerimaan perpajakan 

Penerimaan perpajakan adalah semua bentuk penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional.

Pajak dalam negeri, terdiri atas:

1.    Pajak Penghasilan yang terdiri atas migas dan nonmigas

2.    Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

3.    Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

4.    Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

5.    Cukai

6.    Pajak Lainnya

Pajak perdagangan internasional, terdiri atas:

1.    Bea masuk

2.    Pajak / pungutan ekspor

b.    Penerimaan bukan pajak

Penerimaan bukan pajak adalah semua bentuk penerimaan yang diterima negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah dari laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penerimaan negara bukan pajak lainnya.

Penerimaan bukan pajak yang berasal dari:

    1) Penerimaan sumber daya alam, antara lain:

        a) Minyak bumi

        b) Gas alam

        c) Pertambangan umum

        d) Perikanan

    2) Bagian Laba BUMN

    3) Penerimaan bukan pajak Lainnya

c. Hibah

Penerimaan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri, sumbangan swasta dan pemerintah luar negeri.

 

JENIS-JENIS PENGELUARAN/BELANJA NEGARA

1.    Belanja Pemerintah Pusat

      A. Pengeluaran rutin

Belanja pegawai, belanja pegawai yaitu terdiri dari :

a) Gaji dan pensiunan pegawai negeri

b) Tunjangan

c) Belanja pegawai luar negeri

Belanja barang, yaitu pengeluaran pemerintah untuk membeli peralatan atau perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan pemerintah. Belanja barang terdiri dari :

a) Belanja barang dalam negeri

b) Belanja barang luar negeri

Pembayaran bunga utang, yaitu pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan dari pinjaman pokok. Utang terdiri dari :

a) Utang dalam negeri

b) Utang luar negeri

Subsidi, pengeluaran negara untuk subsidi terdiri dari :

a) Subsidi BBM

b) Subsidi Non BBM

1) Pangan

2) Listrik

3) Bunga kredit program 

    B. Pengeluaran Pembangunan

        Pengeluaran dari segi pembangunan terbagi menjadi dua, yaitu:

·       Pembangunan fisik

·       Pembangunan non fisik

        Sedangkan dari segi pembiayaan, pengeluaran pembangunan terdiri dari :

1) Pembiayaan rupiah

a) Tabungan pemerintah

b) Pinjaman program

2) Pembiayaan proyek

 

2.    Belanja Pemerintah Daerah

A. Dana Perimbangan

        1) Dana Bagi Hasil

        2) Dana Alokasi Khusus

        3) Dana Alokasi Umum

B. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian

C. Dana Penyesuaian

MEKANISME PENYUSUNAN APBN

Sebelum melakukan penyusunan APBN, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan seperti asumsi ekonomi makro. Asumsi-asumsi tersebut kemudian menjadi acuan analisis dalam penyusunan APBN.  Asumsi tersebut adalah

·     Harga minyak bumi di pasar internasional diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan harga minyak bumi yang diasumsikan pada tahun sebelumnya,

·     Pengerahan serta penggalian sumber-sumber penerimaan perpajakan perlu ditingkatkan,

·     Tersedianya barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari dalam jumlah banyak dan merata dengan harga yang stabil serta dapat diakses oleh rakyat banyak,

·     Keadaan ekonomi global yang diperkirakan mengalami pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya,

·     Proses pemulihan ekonomi diharapkan didukung oleh situasi politik, sosial, dan keamanan yang kondusif, sehingga dapat mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari tahun sebelumnya,

·     Kepastian sistem pembiayaan daerah yang adil, proporsional, rasional, transparan, partisipatif, dan bertanggung jawab.

Penyusunan dan Penetapan APBN diantaranya:

·     APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan Undang-Undang

·     APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan

·     Pendapatan Negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah

·     Belanja negara dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah

·     Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja

·     Pemerintah Pusat mengajukan Rancangan Undang-undang tentang APBN, beserta nota keuangan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPR pada bulan Agustus tahun sebelumnya.

·     Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang APBN dilakukan sesuai dengan undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan DPR.

·     DPR dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam Rancangan Undang-undang tentang APBN.

·     Pengambilan keputusan oleh DPR mengenai Rancangan Undang-undang tentang APBN dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.

·     APBN yang disetujui DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja.

·     Apabila DPR tidak menyetujui Rancangan Undang-undang tentang APBN, Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.

PENGARUH APBN TERHADAP PEREKONOMIAN

Secara umum, pengaruh APBN terhadap kondisi perekonomian suatu negara dapat digambarkan sebagai berikut:

·     Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga dapat diketahui besaran GNP dari tahun ke tahun.

·     Menciptakan kestabilan keuangan atau kestabilan moneter suatu negara, karena jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat diatur.

·     Menimbulkan investasi masyarakat, karena industri kecil dalam negeri dapat difasilitasi dan dikembangkan.

·     Memperlancar distribusi pendapatan, sehingga negara dapat mengetahui sumber penerimaan dan penggunaan dana tersebut untuk pembelajaan pegawai, belanja barang dan sebagainya.

·     Memperluas kesempatan kerja, karena peningkatan akan mengakibatkan peningkatan peluang kerja.


Daftar Pustaka

Feryanto, Agung. 2021. Ekonomi Kelas XI untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara

Link youtube: Youtube ( https://youtu.be/Vd1bAkXZvaY ) https://youtu.be/Vd1bAkXZvaYhttps://youtu.be/Vd1bAkXZvaY

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Ekonomi Kelas XI Kemendikbud

Sari, Kartika dkk. 2020. Buku Siswa Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten: Cempaka Putih


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah                                            : MAN Alor

Kelas/Semester                                : XI IPA 3 / Genap

Mata pelajaran/Tema/Subtema        : Ekonomi (LM)/APBN

Pembelajaran                                   : Tatap Muka             

Alokasi Waktu                                 : (2 JP x 45 menit)


Latihan Soal

A.        Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar!

1.    Dalam penyusunan APBN oleh pemerintah, APBN dapat didefinisikan sebagai …

A.            a. Suatu daftar sistematis yang memuat tentang segala bentuk dan sumber penerimaan negara serta               pengeluarannya setiap dua tahun sekali.   

b.  Suatu daftar sistematis yang memuat tentang segala bentuk dan sumber penerimaan negara serta pengeluarannya selama satu bulan.

C.           c.  Suatu daftar sistematis yang memuat tentang segala bentuk dan sumber penerimaan negara serta           pendapatan lainnya selama periode tertentu.

D.          d. Suatu daftar sistematis yang memuat tentang segala bentuk dan sumber penerimaan negara serta            pengeluarannya selama periode tertentu.

E.          e. Suatu daftar sistematis yang memuat tentang segala bentuk dan sumber penerimaan negara serta            pengeluarannya yang dikhususkan untuk belanja kementrian dan lembaga selama periode tertentu.

2.      APBN diatur dalam perundang-undangan, salah satu undang-undang yang mengatur tentang APBN adalah…

a.    UU No. 14 Tahun 2019

b.    UU No. 20 Tahun 2019

c.    UU No. 4 Tahun 2020

d.   UU No. 11 Tahun 2020

e.    UU No. 20 Tahun 2020

3.         Dalam penyusunan APBN memiliki tujuan yaitu …

a.    Sebagai acuan atau pedoman penerimaan keuangan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

b.    Sebagai acuan atau pedoman pengeluaran keuangan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

c.    Sebagai acuan atau pedoman penerimaan dan pengeluaran keuangan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dikementrian dan lembaga-lembaga negara demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

d.   Sebagai acuan atau pedoman penerimaan dan pengeluaran keuangan pemerintah daerah masing-masing dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

e.    Sebagai acuan atau pedoman penerimaan dan pengeluaran keuangan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

4.       Berikut pernyataan dari fungsi otoritas adalah…

 a.    APBN menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun berikutnya.

 b.    APBN menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

 c.    APBN menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada dua tahun yang     bersangkutan.

 d.    APBN menjadi dasar untuk merencanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang       bersangkutan.

 e.    APBN menjadi hasil dari pelaksanaan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

5.     APBN diarahkan untuk mengurangi pengangguran adalah fungsi APBN yang dimaksud adalah…

A.            a. Fungsi Otoritas

B.         bFungsi Perencanaan

C.       c. Fungsi Alokasi

D.       d. Fungsi Distribusi

E.        e. Fungsi Pengawasan

6.  Menciptakan efisiensi perekonomian dengan sumber daya teralokasi secara optimal merupakan perwujudan dari fungsi…

a.    Fungsi Otoritas

b.    Fungsi Perencanaan

c.     Fungsi Alokasi

d.    Fungsi Distribusi

e.    Fungsi Pengawasan

7.   APBN dalam proses penyusunannya melalui tahapan di bawah ini. Yang tidak termasuk tahapan penyusunan RAPBN adalah…

a.    Pemerintah menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

b.    Pemerintah meminta Badan Pengawas Keuangan untuk menilai RAPBN.

c.     Pemerintah mengajukan RAPBN kepada DPR untuk dibahas.

d.    DPR membahas RAPBN dengan tujuan untuk diterima atau ditolak.

e.    RAPBN akan disahkan menjadi APBN dan disampaikan kepada pemerintah yang dilaksanakan. 

8.     Landasan hukum dibuatnya APBN, yaitu…

A.            a.  UUD 1945 Pasal 23

B.         b. UUD 1945 Pasal 28

C.         c. UUD 1945 Pasal 29

D.            d. UUD 1945 Pasal 30

E.             e. UUD 1945 Pasal33

9.    Lembaga Negara yang bertugas memberikan masukan dan pertimbangan kepada DPR dalam membahas RAPBN yang diajukan pemerintah yaitu…

A.           a. DPRD

B.          bMPR

C.            c. DPD

D.            d. MA

E.             e. BPK

10.     Melalui APBN tercermin gambaran pembagian anggaran negara untuk setiap sektor dan wilayah pembangunan. Hal tersebut menunjukkan salah satu fungsi APBN yaitu yaitu...

a.    Alokasi

b.    Regulasi

c.     Distribusi

d.    Stabilisasi

e.    Evaluasi

11.     Postur APBN secara umum terdiri atas pendapatan dan belanja negara. Pendapatan terbagi dari…

a.    Pendapatan pajak dan pendapatan bukan pajak.

b.    Pendapatan dalam negeri dan pendapatan luar negeri (hibah).

c.     Pendapatan dalam negeri dan pendapatan pajak.

d.    Pendapatan luar negeri dan pendapatan bukan pajak.

e.    Pendapatan pajak dan pendapatan hibah.

12.     Berikut yang tidak termasuk kelompok pendapatan dalam negeri...

a.    Pajak penghasilan

b.    Pajak perdagangan ekspor

c.     Cukai

d.    Hadiah dari negara asing

e.    Laba dari BUMN

13.     Sebagai negara yang memiliki kerja sama dengan negara lain, terkadang Indonesia mendapatkan bantuan yang sifatnya tidak mengikat. Dalam postur APBN penerimaan tersebut akan dicatat dalam komponen…

a.    Hibah

b.    Penerimaan Pajak

c.     Penerimaan pinjaman

d.    Penerimaan dalam negeri

e.    Penerimaan lain-lain

14.     Perhatikan komponen pendapatan berikut ini:

1. Pajak penghasilan (PPh)

2. Bagian laba dari BUMN

3. Cukai

4. Pungutan ekpor

5. Penerimaan dari pengelolaan SDA

Dari konponen penerimaan di atas yang termasuk penerimaan dalam negeri dari sektor perpajakan adalah nomor…

A.               a.  1, 2 dan 3

b.  2, 3 dan 4

c.  3, 4 dan 5

d.  1, 3 dan 4

e.  2, 4 dan 5

15.     Komponen belanja negara dalam APBN terbagi dari…

a.  Belanja Pemerintah pusat dan belanja rutin

b.  Belanja pembangunan dan pengeluaran daerah

c.  Belanja Pemerintah pusat dan belanja pembangunan

d.  Belanja rutin dan belanja pembangunan

e.  Belanja pemerintah pusat dan belanja pemerintah daerah

16.     Jika APBN disusun dengan menggambarkan kondisi pemerintah harus meminjam dari bank sentral atau harus mencetak uang baru untuk membiayai pembangunan, maka kebijakan penyusunan APBN yang dianut adalah…

a.  Anggaran surplus

b.  Anggaran dinamis

c.  Anggaran berimbang

d.  Anggaran defisit

e.  Anggaran tidak dinamis

17.     APBN diharapkan dapat berpengaruh pada perekonomian negara. Adapun yang tidak termasuk dalam pengaruh APBN terhadap perekonomian adalah…

a.  Pertumbuhan ekonomi meningkat

b.  Peningkatan GNP

c.  Panambahan jumlah uang yang beradar

d.  Menstabilkan kondisi moneter dan fiskal

e.  Peningkatan lapangan kerja

18.     Pada kejadian gempa di Lombok dan Sulawesi pemerintah mendapat banayak bantuan berupa hibah, maka penerimaan tersebut akan dicatat dalam APBN sebagai…

a.  Penerimaan bukan pajak

b.  Penerimaan dalam negeri

c.  Penerimaan Hibah

d.  Penerimaan Negera Bukan Pajak

e.  Penerimaan Dalam negeri dari kejadian luar biasa

19.     Di bawah ini adalah tujuan pengeluaran yang dilakukan pemerintah, kecuali…

a.  Melaksanakan pembangunan nasional

b.  Meningkatkan kemakmuran

c.  Meningkatkan kekuatan ekonomi di kawasan ASEAN

d.  Memperlancar roda perekonomian

e.  Mewujudkan stabiltas nasional yang mantap dan dinamis

20.     Jika penyusunan APBN di sektor penerimaan diusahakan ada peningkatan dan di sektor pengeluaran diusahakan penghematan, penyusunan APBN tersebut menggunakan kebijakan anggaran...

a.  Defisit

b.  Surplus

c.  Perkiraan

d.  Taksiran

e.  Berimbang

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Dalam penyususnan APBN terdapat pos yang digunakan untuk pembayaran bunga. Jelaskan mengenai  belanja bunga dalam APBN!

2. Pemerintah akan menaikkan gaji PNS sebesar 10%. Berkaitan dengan pernyataan tersebut, analisislah dampak terhadap belanja negara!

3. Dalam penyusunan APBN menggunakan asas kemandirian, asas penghematan, dan asas penajaman prioritas pembangunan. Bagaimana penggunaan asas kemandirian dalam penyusunan APBN?

4.    Pada struktur APBN Indonesia tedapat pos belanja barang. Jelaskan alokasi penggunaan anggaran dalam pos belanja barang oleh pemerintah pusat!

5.    Analisislah hubungan peran pajak dengan fungsi alokasi dalam APBN!

Daftar Pustaka

Feryanto, Agung. 2021. Ekonomi Kelas XI untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara

Link youtube: Youtube ( https://youtu.be/Vd1bAkXZvaY )

https://youtu.be/Vd1bAkXZvaYhttps://youtu.be/Vd1bAkXZvaY

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Ekonomi Kelas XI Kemendikbud

Sari, Kartika dkk. 2020. Buku Siswa Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten: Cempaka Putih


Tidak ada komentar