Header Ads

ads header

Breaking News

Masalah Ekonomi | Ekonomi X Sem. 1

 

B.   Masalah Ekonomi
Masalah Ekonomi adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik masalah dalam jual beli, tawar menawar atau pun ekspor impor. Dalam kehidupan sekarang terutama di Indonesia terdapat beberapa masalah ekonomi.


1. Kelangkaan dan cara mengatasinya

Kelangkaan adalah suatu keadaan di mana jumlah barang yang di minta lebih banyak dari jumlah barang yang di tawarkan atau yang tersedia. Masalah kelangkaan merupakan masalah sebagaimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidup yang banyak dan beraneka ragam dengan sumber daya yang di miliki. 

Kelangkaan sumber daya menurut ilmu ekonomi dapat di rumuskan dengan cara yang berbeda yaitu sebagai berikut .
    1. Langka dalam arti tidak cukup di bandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia, kebutuhan itu akan selalu bertambah, sedangkan benda-benda yang tersedia jumlahnya terbatas, akibatnya terjadilah kelangkaan .
    2. Langka dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya, misalnya untuk memperoleh pakaian kita harus mengeluarkan uang.

Fakor Penyebab Terjadinya  Kelangkaan

    1. Kelangkaan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas
    2. Perbedaan letak geografis
    3. Pertumbuhan penduduk yang pesat
    4. Kemampuan produksi yang terbatas
    5. Bencana alam
    6. Perkembangan Teknologi yang Tidak Sama
    7. Sifat serakah manusia

Cara mengatasi Kelangkaan Sumber Daya Alam

Secara umum ada beberapa cara mengatasi kelangkaan sumber daya alam agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan suatu barang atau jasa, seperti berikut :

    1. Menyusun skala prioritas
    2. Bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya alam
    3. Melakukan eksplorasi sumber daya baru
    4. Memanfaatkan kemajuan teknologi
    5. Memanfaatkan bahan substitusi
    6. Daur ulang atau memanfaatkan kembali


2. 
Kebutuhan Manusia dan Alat pemuas Kebutuhan

Keseluruhan aktifitas ekonomi (Produksi, Konsumsi dan distribusi) timbul karena adanya kondisi ketidakseimbangan antar kebutuhan manusia dengan alat pemuas kebutuhan. Kondisi ketidakseimbangan tersebut selanjutnya disebut inti masalah ekonomi. Hal ini berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat terpuaskan. Oleh karena itu, manusia harus memilih dan dengan sendirinya menimbulkan pengorbanan. Menetapkan pilihan yang tepat itulah yang menjadi pusat kajian ilmu ekonomi. Sehingga ilmu ekonomi biasa disebut ilmu memilih (study of choice).

Dalam memilih, manusia hendaknya berpedoman pada prinsip ekonomi: “Dengan pengorbanan tertentu untuk hasil yang maksimum” atau “Dengan dengan pengorbanan minimum untuk hasil yang tertentu”


Kebutuhan Manusia

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mempertahankan hidup dan/atau meningkatkan taraf hidupnya. Kondisi dimana kebutuhan dapat terpuaskan disebut kemakmuran. Makna Kebutuhan berbeda dengan keinginan.

Faktor Penyebab Kebutuhan :

    1. Jumlah penduduk
    2. Tingkat usia
    3. Tingkat pendapatan
    4. Kondisi alam tempat tinggal
    5. Lingkungan sosial (demonstration effect)
    6. Teknologi dan peradaban
    7. Agama
    8. Adat istiadat
    9. Akulturasi Budaya

Untuk memuaskan kebutuhannya, manusia memerlukan alat pemuas kebutuhan yang disebut Benda. Benda memiliki sifat yang berlawanan dengan kebutuhan, dimana kebutuhan memiliki sifat yang tidak terbatas sedangkan benda memiliki sifat yang terbatas.

Dalam ilmu ekonomi (Ekonomika), benda secara umum dibagi menjadi dua yaitu; Benda yang berwujud disebut Barang dan Benda yang tidak berwujud namun dapat dirasakan manfaatnya disebut Jasa. Dalam berbagai literatur seringkali istilah barang diartikan sama dengan istilah benda.

ALAT PEMUAS KEBUTUHAN

Alat pemuas kebutuhan dibagi dua berdasarkan wujudnya, yaitu:

Jasa → Jasa merupakan segala sesuatu yang tidak berwujud dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, jasa dokter, jasa guru, jasa tukan jahit dan jasa tukang cukur.

Barang → Barang merupakan segala sesuatu yang berwujud dan dapat digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, nasi, roti, baju, buku dan pensil. Barang dapat dikelompokkan sebagai berikut:


a.    Berdasarkan Pengorbanannya

        1. Barang Bebas → Barang yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas sehingga siapa saja dapat memperolehnya tanpa harus mengorbankan sesuatu. Misalnya, udara, sinar matahari dan pasir di padang pasir.
        2. Barang Ekonomi → Barang yang tersedia dalam jumlah terbatas, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misalnya, sepatu, pakaian dan buku.

b.    Berdasarkan Hubungannya dengan Barang Lain

        1. Barang Substitusi → Barang yang penggunaannya dapat menggantikan barang lain. Misalnya, ubi dapat menggantikan beras dan minyak dapat menggantikan kayu bakar.
        2. Barang Komplementer → barang yang akan memberi manfaat lebih banyak jika digabungkan penggunaannya dengan barang lain. Misalnya, kaos kaki digabung dengan sepatu, teh dengan gula serta air panas dan bensin dengan motor.

c.    Berdasarkan Kedudukannya dalam Proses Produksi

        1. Barang Setengah Jadi → barang yang masih harus melalui proses produksi agar dapat dikonsumsi. Misalnya, untuk dapat dikonsumsi kerupuk harus digoreng terlebih dahulu.
        2. Barang Jadi → barang yang sudah melalui tahap akhir dalam proses produksi dan siap untuk dikonsumsi. Misalnya, baju, sepeda, motor, roti, televisi dan radio.

d.    Berdasarkan Tujuan Penggunaannya (Cara Memperoleh)

        1. Barang Konsumsi → barang yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, makanan dan minuman yang siap dikonsumsi
        2. Barang Produksi → barang yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalnya, kain, kayu, bahan baku dan mesin.

e.    Berdasarkan Kegunaannya untuk Jaminan Kredit

        1. Barang Bergerak → Barang yang digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka pendek. Misalnya, sepeda motor, perhiasan, televisi dan komputer.
        2. Barang Tidak Bergerak → Barang yang biasanya digunakan untuk jaminan mendapat pinjaman jangka panjang. Misalnya, tanah, gedung, pabrik dan rumah

 

Barang Pemuas Kebutuhan

Barang dapat diartikan berupa segala sesuatu yang berwujud, dapat dilihat dan diraba, misalnya perabotan rumah tangga, perlengkapan sekolah, perlengkapan elektronik dan lain-lain.

a. Alat pemenuhan kebutuhan berdasarkan ketersediaannya

      1. Barang ekonomiBarang ekonomi adalah barang yang diperoleh apabila manusia mengeluarkan pengorbanan tertentu berupa uang dan waktu, karena jumlahnya terbatas. Misalnya siswa mengeluarkan uang untuk mendapatkan tas atau sepatu.
      2. Barang bebasBarang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melimpah dan dapat diambil begitu saja tanpa pengorbanan. Misalnya air laut, udara, sinar matahari, dll.
      3. Barang illith. Barang illith adalah barang yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat menimbulkan kerugian dan bahaya bagi kehidupan manusia. Misalnya luapan air sungai, kebakaran, dll.

b. Barang berdasarkan tujuan penggunaana.       

      1. Barang konsumsiAdalah barang yang dapat dikonsumsi langsung  untuk memenuhi kebutuhan manusia.
      2. Barang produksiAdalah barang yang digunakan untuk mendukung proses produksi agar menghasilkan barang  dan jasa. Misalnya bahan baku, bahan setengah jadi, modal, dll.

c. Barang berdasarkan proses produksi

      1. Bahan MentahBahan mentah adalah bahan yang belum pernah mengalami proses pengolahan. Bahan mentah disebut juga bahan baku. Contohnya: a) dari hasil tambang; minyak bumi, tembaga, timah, perak, batu bara, dan lain-lain. b) dari hasil hutan; kayu, damar, rotan, dan sebagainya. c) dari perkebunan; teh, tembakau, kopi, dan sebagainya. d) dari hasil pertanian; padi, palawija, sayuran, dan sebagainya
      2. Bahan Setengah JadiBahan setengah jadi adalah bahan yang sudah diolah tetapi belum menjadi produk akhir. Agar  menjadi bahan siap pakai perlu pengolahan lebih lanjut. Contohnya, benang; bila diolah lebih lanjut akan menjadi kain. Kain bila diolah lebih lanjut akan menjadi baju yang siap pakai.
      3. Bahan Siap Pakai (Bahan Jadi). Bahan jadi adalah bahan yang siap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya, tas, sepatu, baju, dan sebagainya.

d.    Barang menurut hubungan dengan barang lain

      1. Barang Substitusi (pengganti). merupakan barang yang digunakan untuk menggantikan fungsi barang lain. Mislanya   gas menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar, sagu menggantikan beras sebagai makanan pokok, dll.
      2. Barang Komplementer (pelengkap). Merupakan barang yang jika digunakan secara bersama-sama akan memiliki nilai guna. Misalnya mobil dapat dijalankan jika diisi bensin dll.

BIAYA PELUANG

Biaya Peluang adalah biaya yang dikorbankan seseorang karena memilih alternatif lain yang dianggap paling menguntungkan. Biaya peluang bukan hanya uang, tetapi bisa juga berupa waktu, tenaga, maupun kesempatan.

Contoh: Ahmad tamatan SMA baru lulus sekolah dan diterima kuliah di kampus Universitas Indonesia. Ahmad juga diterima bekerja di perusahaan garmen dengan gaji Rp. 2.000.000 per bulan. Di dealer motor dengan gaji Rp. 2.500.000, dan di restoran dengan gaji Rp. 3.000.000 perbulan. Karena ingin lebih baik 

Silahkan kerjakan soal latihan berikut ini:

Tidak ada komentar